Tidak dapat dipungkiri kebanyakan orang
sekarang berpikir bahwa uang adalah solusi dari segala macam persoalan.
Banyak orang berpikir, untuk mampu membuka bisnis/ usaha, mengembangkan, dan memajukan usaha, yang diperlukan adalah uang.
“Pengalaman hidup mengajari saya, bahwa jika uang adalah solusi dari setiap persoalan yang melilit kita, maka selama itu pula kehidupan kita akan selalu sulit dan sempit” tulis gus muhammad nasrulloh al-jufry di akun facebooknya.
Beliau meneruskan ucapannya “Banyak orang yang melupakan Anugerah Alloh yang paling utama, yaitu akal pikiran, kekuatan badan, anggota tubuh, yang siap kita eksplorasi kapanpun dan dimanapun, untuk mewujudkan apapun yang ingin kita capai.
Gunakan potensi yang Alloh berikan dengan semaksimal mungkin, sebagai tanda syukur kita kepadaNYA.
Janganlah hati kita ta'alluq / tergantung terhadap iming-iming dunia ini. Sehingga siang malam, yang terpikir didalam pikiran kita adalah dunia dengan segala tipuannya.
Ingatlah, harta, kesehatan, dan bermacam nikmat duniawi lainnya, tidak lain adalah sekedar alat untuk kita beribadah kepada-NYA.
Harta bukan tujuan, harta hanyalah alat. Jangan sampai kita salah tujuan, sehingga lebih mengutamakan harta ketimbang ibadah kepadaNYA.”
Dari penjelasan Gus Muhammad Nasrulloh itu jelas menunjukkan, bahwa apabila kita hanya memikirkan keuntungan (uang) semata dalam berbisnis/ usaha, maka kita telah terindikasikan sebagai orang yang berprinsip pada kapitalisme.
Sehingga, perlu tindakan pemahaman dan perubahan bahwa dalam Islam sudah mengatur segala pergerakan dalam berbisnis. Seperti halnya, menggunakan prinsip kecerdasan (enterprenur cerdas) dengan mempertimbangkan segala yang akan dilakukan secara matang. Kemudian prinsip memanfaatkan keahlian atau skill yang ada, karena setiap orang pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Dan yang terpenting adalah berprinsip pada nilai Illahi, bisnis/usaha yang dilakukan tidak terlepas dari pengawasan Allah sehingga menyadarkan manusia sebagai makhluk Illahiyat (ber-Tuhan).
Semoga tulisan ini menyadarkan kita akan potensi besar yang telah Allah berikan kepada kita dan mampu mengubah pemahaman kita tentang hakekat berbisnis sebenarnya (baik menurut pandangan manusia dan baik menurut pandangan Allah swt).
Klik SHARE bila anda setuju dengan artikel ini.
sekarang berpikir bahwa uang adalah solusi dari segala macam persoalan.
Banyak orang berpikir, untuk mampu membuka bisnis/ usaha, mengembangkan, dan memajukan usaha, yang diperlukan adalah uang.
“Pengalaman hidup mengajari saya, bahwa jika uang adalah solusi dari setiap persoalan yang melilit kita, maka selama itu pula kehidupan kita akan selalu sulit dan sempit” tulis gus muhammad nasrulloh al-jufry di akun facebooknya.
Beliau meneruskan ucapannya “Banyak orang yang melupakan Anugerah Alloh yang paling utama, yaitu akal pikiran, kekuatan badan, anggota tubuh, yang siap kita eksplorasi kapanpun dan dimanapun, untuk mewujudkan apapun yang ingin kita capai.
Gunakan potensi yang Alloh berikan dengan semaksimal mungkin, sebagai tanda syukur kita kepadaNYA.
Janganlah hati kita ta'alluq / tergantung terhadap iming-iming dunia ini. Sehingga siang malam, yang terpikir didalam pikiran kita adalah dunia dengan segala tipuannya.
Ingatlah, harta, kesehatan, dan bermacam nikmat duniawi lainnya, tidak lain adalah sekedar alat untuk kita beribadah kepada-NYA.
Harta bukan tujuan, harta hanyalah alat. Jangan sampai kita salah tujuan, sehingga lebih mengutamakan harta ketimbang ibadah kepadaNYA.”
Dari penjelasan Gus Muhammad Nasrulloh itu jelas menunjukkan, bahwa apabila kita hanya memikirkan keuntungan (uang) semata dalam berbisnis/ usaha, maka kita telah terindikasikan sebagai orang yang berprinsip pada kapitalisme.
Sehingga, perlu tindakan pemahaman dan perubahan bahwa dalam Islam sudah mengatur segala pergerakan dalam berbisnis. Seperti halnya, menggunakan prinsip kecerdasan (enterprenur cerdas) dengan mempertimbangkan segala yang akan dilakukan secara matang. Kemudian prinsip memanfaatkan keahlian atau skill yang ada, karena setiap orang pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Dan yang terpenting adalah berprinsip pada nilai Illahi, bisnis/usaha yang dilakukan tidak terlepas dari pengawasan Allah sehingga menyadarkan manusia sebagai makhluk Illahiyat (ber-Tuhan).
Semoga tulisan ini menyadarkan kita akan potensi besar yang telah Allah berikan kepada kita dan mampu mengubah pemahaman kita tentang hakekat berbisnis sebenarnya (baik menurut pandangan manusia dan baik menurut pandangan Allah swt).
Klik SHARE bila anda setuju dengan artikel ini.
0 komentar:
Posting Komentar